Keberkahan

Ujian setiap manusia itu beda-beda. Tergantung keimanannya. Saya rasa level ujian pada satu orang berbeda dengan orang lain. Walau seumuran, tiap orang beda-beda fase hidupnya. Ada yang lulus kuliah - kerja - baru nikah. Tapi ada pula yang nikah - lulus - eh kerja. Karena fase hidup yang beda-beda dan suka lompat-lompat ini maka level ujiannya pun bisa beda dan lompat-lompat pula. Misalnya yang diuji menjomblo agak lama dia ga bisa dibilang levelnya lebih rendah dari yang udah nikah lama tapi belum punya mobil. Belum tentu. Bisa jadi yang jomblo levelnya lebih tinggi.

Maka tertohoklah saya pada suatu malam saat sahabat saya bercerita tentang seorang teman yang curhat padanya. Teman itu bercerita tentang ketidaksabarannya menanti jodohnya. Ia sudah 25 tahun dan belum menikah, sedang teman liqonya masa kuliah dulu sudah mulai beranak bahkan ada yang udah mau punya dua anak (ehem... ). Ia merasa mungkin dia ga sesholih teman-teman liqo lainnya yang sudah duluan nikah. Duh......

Ga ada hubungannya sih ya dulu-duluan nikah sama tingkat kesholihan. Ya kan ada juga anak SMA yang nikah karena "kecelakaan", jelas itu lebih dulu nikah dari dia, tapi kan ga bisa juga dibilang lebih sholihah.

Lalu berujar lagi lah sang teman
"Apa aku pacaran aja, yang pacaran udah pada nikah tuh..."

Duh itu kalo gue yang dicurhatin udah gue marahin kali ya hehe... Ya masa ketidaksabaran jadi bikin bego. Saya kira cuma benci yang bisa bikin bego. Alhamdulillahnya sang teman memilih curhat pada orang yang tepat..

"Kok gitu? Sabar aja. Allah tuh sayang kamu dan udah tau waktu yang terbaik buat kamu nikah. Mungkin memang belum sekarang. Jangan menempuh jalan yang ga Allah suka. Karena nanti kamu bakal nyesel, keberkahan itu mahal harganya.."

Dan karena kalimatnya itu saya jadi tertegun. Ya benar.. Keberkahan itu mahal. Banyak yang mesti membayar dengan harga yang sangat besar.

Pernah saya mendengar tentang teman yang pacaran bertahun-tahun dan bahagia tapi setelah menikah malah jadi sering bertengkar. Mungkin itu karena Allah uji. Tapi ada pula yang dijuji dengan lebih berat. Pacaran empat tahun membuat mereka harus menunggu empat tahun pula untuk punya anak.

Maka teman, bagi yang jodohnya belum datang bersabarlah. Bersabarlah dalam ketaatan. Berusahalah untuk jadi jomblo sampai halal. Jika memang sudah tidak sabar, bukannya rasul perintahkan untuk berpuasa. Semua ada caranya. Cara mengatasi ujian. Tetap istiqomah karena keberkahan itu mahal harganya.

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih sudah membaca, silakan tinggalkan komentar di tulisan ini