Bismillah..
Ceritanya, saya rajin follow akun-akun muslimah yang suka berbagi quotes dan caption keren dan inspiratif. Misalnya @babyhijaber, @lyravirna, dan masih banyak lagi (gak hafal hehe). Ternyata beberapa akun muslimah yang saya follow ini akunnya diprivat, jadi harus follow dulu baru bisa lihat foto dan tertu saja baca caption kerennya. Beberapa juga mensortir followersnya, hanya akun muslimah yang boleh follow. Tidak ada akun pria yang jadi followers.
Banyak alasan melakukan sortir followers seperti ini. Seperti menjaga diri dari berbalas komentar dengan pria asing, menjaga diri dari bermudah-mudahan dengan pria non mahrom, dan menjaga diri dari mata pria non halal yang memandangi foto selfie di akunnya. YHA! Mungkin karena merasa tidak ada followers laki-laki, beberapa ada yang suka sekali mengunggah foto selfie.
Menyoal foto selfie ini, saya juga masih ada kayaknya beberapa foto selfie sama anak-anak di socmed huhu.. Ayolah kita hapus bersama yuk... Agar kasus foto kita diedit jadi foto dan chat mesum lalu diadukan ke mabes Polri tidak terjadi.
Baca juga >> #OpiniBuDesni : Seberapa Penting Nyetatus
Sayangnya ada pula yang sampai kelepasan, beberapa foto selfie menampakkan auratnya. Dalam hal ini misalnya yang paling ekstrim adalah anak rambut dan kaki. Beberapa akun yang memajang foto tampak kaki ini adalah muslimah-muslimah yang saya rasa sudah memiliki pemahaman yang sama dengan saya bahwa kaki termasuk aurat.
Mungkin ada yang lupa bahwa muslimah yang jadi followersnya adalah wanita bersuami. Dan terkadang juga, para suami mereka punya hak dan akses yang bebas untuk meminjam handphone dan juga akun sosial media miliki istrinya. Sekedar memeriksa "kamu gak follow akun gosip kan, Sayang?" wahahahha.. Suami saya adalah satu dari sekian banyak suami yang suka pinjem akun socmed istrinya. Karena timeline socmed istri lebih beragam dari socmednya. Juga agar kami punya kesamaan persepsi. Biasanya malam setelah anak-anak kami tidur kami akan main socmed bersama pada satu handphone. Mendiskusikan hal-hal yang kami lihat bersama.
Ceritanya, saya rajin follow akun-akun muslimah yang suka berbagi quotes dan caption keren dan inspiratif. Misalnya @babyhijaber, @lyravirna, dan masih banyak lagi (gak hafal hehe). Ternyata beberapa akun muslimah yang saya follow ini akunnya diprivat, jadi harus follow dulu baru bisa lihat foto dan tertu saja baca caption kerennya. Beberapa juga mensortir followersnya, hanya akun muslimah yang boleh follow. Tidak ada akun pria yang jadi followers.
Banyak alasan melakukan sortir followers seperti ini. Seperti menjaga diri dari berbalas komentar dengan pria asing, menjaga diri dari bermudah-mudahan dengan pria non mahrom, dan menjaga diri dari mata pria non halal yang memandangi foto selfie di akunnya. YHA! Mungkin karena merasa tidak ada followers laki-laki, beberapa ada yang suka sekali mengunggah foto selfie.
Menyoal foto selfie ini, saya juga masih ada kayaknya beberapa foto selfie sama anak-anak di socmed huhu.. Ayolah kita hapus bersama yuk... Agar kasus foto kita diedit jadi foto dan chat mesum lalu diadukan ke mabes Polri tidak terjadi.
Baca juga >> #OpiniBuDesni : Seberapa Penting Nyetatus
Sayangnya ada pula yang sampai kelepasan, beberapa foto selfie menampakkan auratnya. Dalam hal ini misalnya yang paling ekstrim adalah anak rambut dan kaki. Beberapa akun yang memajang foto tampak kaki ini adalah muslimah-muslimah yang saya rasa sudah memiliki pemahaman yang sama dengan saya bahwa kaki termasuk aurat.
Mungkin ada yang lupa bahwa muslimah yang jadi followersnya adalah wanita bersuami. Dan terkadang juga, para suami mereka punya hak dan akses yang bebas untuk meminjam handphone dan juga akun sosial media miliki istrinya. Sekedar memeriksa "kamu gak follow akun gosip kan, Sayang?" wahahahha.. Suami saya adalah satu dari sekian banyak suami yang suka pinjem akun socmed istrinya. Karena timeline socmed istri lebih beragam dari socmednya. Juga agar kami punya kesamaan persepsi. Biasanya malam setelah anak-anak kami tidur kami akan main socmed bersama pada satu handphone. Mendiskusikan hal-hal yang kami lihat bersama.
Ini penting buat kami karena suami saya bukan tipikal orang yang suka main hape. Beliau lebih suka main dengan anak, nonton film sama saya atau ngobrol berdua. Jadi dari pada saya main kode-kodean lebih baik kami lihat timeline bersama. Dan ini gak berarti sama sekali kalau suami saya buka-buka dengan sengaja apalagi kepo akun-akun tersebut. Ini hanya kemungkinan-kemungkinan postingan tersebut tak sengaja terlihat. That's it.
Dengan adanya para suami yang punya open akses ke akun socmed istri ini, besar kemungkinan mbak-mbak yang selfie dan auratnya kelihatan, akan dilihat pula oleh para suami ini. So please mbak-mbak, saudari-saudariku yang shalihah, jikalau kita mencoba tidak bermudah-mudahan dalam interaksi dengan non mahrom, baiknya kita juga tidak bermudah-mudahan membuka aurat kita walau hanya seujung kaki. Wallahu'alam
Menulis adalah cara terbaik saya mengingatkan diri sendiri.
Mohon maaf lahir batin.
Love, Desni
Dengan adanya para suami yang punya open akses ke akun socmed istri ini, besar kemungkinan mbak-mbak yang selfie dan auratnya kelihatan, akan dilihat pula oleh para suami ini. So please mbak-mbak, saudari-saudariku yang shalihah, jikalau kita mencoba tidak bermudah-mudahan dalam interaksi dengan non mahrom, baiknya kita juga tidak bermudah-mudahan membuka aurat kita walau hanya seujung kaki. Wallahu'alam
Menulis adalah cara terbaik saya mengingatkan diri sendiri.
Mohon maaf lahir batin.
Love, Desni