Mudahnya #JadiBaik Demi Ibu Tercinta di Bulan Ramadhan Bersama TCASH
- June 24, 2018
- By desni utami
- 2 Comments
Waktu saya mulai beranjak remaja, saya dan ibu punya ikatan yang cukup unik. Benci tapi cinta itulah mungkin jenis ikatannya. Setiap kali ada kesempatan membantah, saya membantahnya. Setiap kali bisa mendebat, saya mendebatnya. Namun saat saya harus merantau demi pendidikan 12 tahun yang lalu ikatan ini berubah menjadi sangaaaaat dekat. Mungkin di saat jauh seperti itulah kami akhirnya sama-sama menyadari bahwa keberadaan yang satu sangat berarti untuk yang lainnya. Bahkan saya yang dulu sempat malu punya ibu yang berprofesi "hanya" sebagai ibu rumah tangga, jadi berbalik ingin meniru sosok ibu. Wanita yang cerdas, cantik, cekatan, penyayang dan memiliki segudang potensi tapi bertekad mengabdikan diri hanya untuk keluarga kecilnya.
Sayangnya kesadaran saya atas pentingnya ibu bagi hidup saya sudah mulai terlambat. Peluang saya mengabdi dan berbakti sebanyak-banyaknya pada ibu semakin kecil. Sejak usia 17 tahun, saya yang orang asli Palembang, Sumatera Selatan ini telah merantau untuk sekolah di pulau Jawa. Selesai sekolah saya lantas menikah dan suami memboyong saya untuk tinggal di Jakarta. Kini saya diboyongnya lagi untuk tinggal di Pekanbaru. Saya tidak bisa membersamai ibu dalam waktu lama. Sesekali saya mudik tapi mudik tidak pernah lebih dari satu bulan bahkan ada kalanya saya mudik tidak sampai satu minggu dalam waktu setahun. Saya harus kembali lagi bertugas mendampingi suami dan anak-anak di perantauan. 😢
Sayangnya kesadaran saya atas pentingnya ibu bagi hidup saya sudah mulai terlambat. Peluang saya mengabdi dan berbakti sebanyak-banyaknya pada ibu semakin kecil. Sejak usia 17 tahun, saya yang orang asli Palembang, Sumatera Selatan ini telah merantau untuk sekolah di pulau Jawa. Selesai sekolah saya lantas menikah dan suami memboyong saya untuk tinggal di Jakarta. Kini saya diboyongnya lagi untuk tinggal di Pekanbaru. Saya tidak bisa membersamai ibu dalam waktu lama. Sesekali saya mudik tapi mudik tidak pernah lebih dari satu bulan bahkan ada kalanya saya mudik tidak sampai satu minggu dalam waktu setahun. Saya harus kembali lagi bertugas mendampingi suami dan anak-anak di perantauan. 😢