Jadi ibu rumah tangga dengan tiga anak yang dua di antaranya masih balita, tinggal di perantauan, tanpa pembantu dan tanpa pengasuh, bagaimana rasanya?
Rasanya seperti dunia ini jungkir balik setiap hari. Karena memilih menjadi ibu rumah tangga berarti siap menghadapi kelelahan yang tidak berkesudahan.
Kalau ditanya kota apa yang paling ingin dikunjungi dalam waktu dekat? Saya pasti jawab Malang! Kenapa Malang? Karena sekarang lagi musim panas. Nah kalau lagi kemarau yang panasnya menyengat begini paling enak ke tempat yang punya suasana sejuk dan dingin, dan kalau ingin suasana yang beda dari Bandung, ya cuma satu kota tujuan kita, Kota Malang di Jawa Timur. Bandung dan Malang memang layaknya kota kembar. Selain punya hawa sejuk, terutama di musim panas, keduanya juga memiliki ‘koleksi’ bangunan peninggalan penjajahan di beberapa sudut kotanya. Untuk berpetualang, tempat wisata di Malang pun juga ada banyak. Ingin kulineran? Gak perlu khawatir karena seperti Bandung, Malang pun juga punya segudang rumah makan untuk disinggahi dan dicicipi kelezatan masakannya.
Masih sama seperti Bandung, untuk urusan berbelanja, kota Malangpun juga punya ‘pesona’. Ada beberapa pasar atau tempat berbelanja yang unik. Dari baju sampai barang antik, semuanya bisa kamu temukan di Malang.
Untuk pecinta shopping, berikut adalah tempat rekomendasi berburu barang belanjaan.
Pasar Bunga Splendid, untuk Tambah Koleksi Bunga di Rumah
Hari kemerdekaan RI ke 73 jatuh pada hari jumat yang berarti ada akhir pekan yang lebih panjang dari biasanya. Horeeee... Sayangnya long weekend kami malah kurang perencaan dan dapat gangguan rezeki lembur di hari sabtu pula heu...
Ada lima pinang yang disiapkan panitia 17 komplek. Banyak ya?
Tanggal 17 kami memang berencana mau di rumah saja, karena sorenya kami mau ajak anak-anak nonton perlombaan panjat pinang di lapangan komplek. Juga karena malam sebelumnya kami udah ngemol gara-gara komplek perumahan kami mati lampu. Fyi Pekanbaru belakangan ini suhunya sekitar 29०-32० di sore hari. Kebayang kan kalo sore mati lampu tanpa kipas angin tanpa AC. Engaaaaaap!
Internet tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari anak muda zaman sekarang. Menurut laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII), lebih dari 50 persen atau sekitar 143 juta orang telah terhubung jaringan internet sepanjang 2017. Sebanyak 49,52 persen pengguna internet di Tanah Air adalah mereka yang berusia 19 hingga 34 tahun. Sedang pengguna internet remaja usia 13 hingga 18 tahun berjumlah 16,68 persen.
Angka ini tentu tidak begitu mengejutkan. Mengingat aplikasi tiktok yang sangat viral dan sempat diblokir oleh negara kita, penggunanya adalah anak-anak muda. Saya sungguh tidak habis pikir, kenapa aplikasi lip singseperti tiktok menjadi sangat viral. Inilah yang menandakan betapa saya dan generasi millennials ini benar-benar dua generasi yang berbeda.
TIKTOK (Sumber gambar : detik.com)
Seperti yang sudah banyak dibicarakan, internet seperti pisau. Kita bisa memakai pisau untuk memasak tapi pisau juga bisa digunakan untuk melukai. Maka ada baiknya jika kita melihat kedua sisi positif dan negatif dari penggunaan internet untuk anak.
Hi! Selamat datang di blog ini. Saya seorang istri dan ibu dari tiga anak. Blog ini blog gado-ado, saya menulis cerita keseharian, parenting tips a la saya, resep, tentang jahit-menjahit, sedikit tentang beauty dll.