Klo gw bilang “CANTIK”, apa yang dipikirkan???
Pasti yang muncul adalah gambaran wanita dengan kulit putih mulus, rambut lurus panjang terjuntai, muka bersih tanpa jerawat (hwuaaaa... nangis gw), badan langsing, tinggi semampai...
Betul??? Pastinya...
Ini namanya stereotipe ya? Pemberian label pada kelompok tertentu...
Liat deh, rame banget iklan di media yang mengekspose kecantikan wanita dalam arti sempit itu. Mulai dari obat jerawat (rese tuh iklan!), lotion pemutih tubuh, pelembab, alas bedak, minyak wangi, syampoo, conditioner, obat pelangsing, sampe alat2 untuk membentuk tubuh..
Ribet amat jadi wanita.
Syarat buat jadi cantik aja segitunya...
Masa sih cantik itu batasannya gitu aja. Klo gitu, kasian amat ya yang rambutnya keriting, yang kulitnya gelap, yang jerawatan (huhuhu....), yang ceking, yang kegemukan, yang pendek dll...
Kasihan,, demi label itu bahkan ada yang rela membayar jutaan rupiah untuk mendatangi beauty center, merebonding/smooting rambutnya, mengkriting bulu matanya (hwuahaha... ni gokil bgt dah), operasi plastik (klo ada yang mau bilang2 yak, gw rela nyumbang gayung, ember, kresek, sedotan hehe...), mengubah yang sudah dianugrahkan menjadi sesuatu yang membuatnya jadi tampak aneh.
Ada yang kelaparan di tengah malam demi menjaga berat badan (gw berduka buat kasus yang satu ini wkwkwk), ada yang makan nasi dengan porsi 1/8 (ni makhluk hebat beneeer), ada yang rela di cuaca yang sangat panas pake baju kayak dilaminating (full press body) biar tampak indah padahal tu baju bikin sesak nafas atau yang pake baju transparan bgt padahal hujan bikin dia masuk angin.
Ah kasihan...
Apalagi ada yang lahir dengan prinsipnya “beauty is pain” owalaaah...
Trus kemana inner beauty???
Ada yang bilang “plis deh jeng, inner itu ga akan keliatan tanpa ada outer yang mendukung”
Yoi sih, inner itu emang keliatan saat kita sudah berinteraksi. Inner beauty memang jarang bisa terlihat saat pertama kali bertemu. So, kadang banyak orang yang melirik sebelah mata pada wanita2 yang tidak masuk dalam kategori “cantik” tadi, walaupun mereka belum melihat kecantikan hatinya. Sehingga, potensi yang lahir dari inner beauty tadi tidak bisa muncul atau telat munculnya lantaran tidak dipandang dengan mata terbuka penuh.
Trus penting ya ngomongin cantik ga cantik?
Sebagai wanita sih saya rasa ga penting (lhaaa.. trus kenapa nulis hehe).
Tengah malem yang ga jelas banget,
Sambil dengerin “You” nya ten2five.. dan dengan tenangnya memasukkan berbagai jenis glukosa ke dalam mulut hehehe....
Gile gw narsis bgt majang foto muke jerawatan hahaha....