"..sepertinya, dari semua hewan yang bisa dimakan ciptaan Allah di bumi ini, udang adalah yang paling saya suka.."
Bulan ini (saya lupa tepatnya kapan) D'Cost baru aja buka cabang di Bogor. Akhirnyaaaaa... sebagai penggila seafood, kehadiran resto seafood yang satu ini bener-bener saya nanti-nantikan.
Seminggu yang lalu, kamis 20 Oktober 2011, saya sedang stress karena suatu hal yang tidak penting hingga akhirnya saya memutuskan untuk jalan-jalan bersama Septina. Kami jalan ke BTM, euummm.... emang sih BTM "ga segimana gitu" dibanding Botani, tapi ya lumayan buat jalan-jalan tanpa belanja :p
Setelah puas jalan, kami kelaparan, maka kami mengedarkan pandangan (tsaaaah) buat nyari tempat makan, dan jengjeeeeng.. kami nemu spanduk D'cost. Berjalan santai mendekati spanduk, kami syok melihat ternyata di depan d'cost ada antrean sembako. Yeah.. sejenis banyak manusia yang lagi ngantri dengan wajah kelaparan dan perut keroncongan. Ternyata itu bukan antrian sembako sodara-sodara! Itu adalah antrian pengunjung d'cost yang mau menikmati promo.
Yup promo, setelah lama planga-plogo kayak orang bego, akhirnya saya dan Septina tau klo lagi ada promo setiap hari kamis di bulan oktober untuk pemilik kartu kredit. Dan tentu saja sebagai putri kesayangan bapak Muhammad Husen, S.Pd, M.M, saya tentu saja tidak punya kartu kredit!.
"Kartu kredit haram bagi anak perempuan" fatwa ayah
Males ngantri bersama orang-orang yang mau menikmati promo ini, Saya dan septina sudah memutuskan untuk ga jadi makan di d'cost, Namun niat ini gagal karena seorang ibu peri. Seorang ibu yang lagi sebel soalnya temennya yang udah janjian mau makan bareng malah ga dateng. Ibu ini mendekati kami dan membujuk kami buat makan bareng karena dia udah kepalang memesan empat kursi.
Ibu peri (IP) : mau makan ya? punya kartu kredit ga?
Saya : iya bu (ileran), ga punya bu hehe... (ilernya keluar dari mata)
IP : yaudah makan sama saya aja, dari pada saya batal makan gara2 temen saya ga dateng, dan kalian ga jadi makan gara-gara ga punya kartu...
Saya : ayo bu, ayo bu... (ga tau malu)
Begitu kisahnya, saya dan septina berhasil makan gratis, rezeki emang ga kemana hahaha... *elus-elus-perut*
Ternyata enam hari kemudian, saya masih berjodoh dengan D'Cost bogor. Sepulang dari perjalanan luar biasa Bogor-Bandung-Jakarta-Bogor-Mekarsari-Bandung saya mampir lagi di sana. Kali ini bukan dengan septina, dan d'costnya sepi. Cuma meja kami dan 10 meja lainnya yang terisi. Benar-benar lega soalnya bisa sekalian melihat matahari turun dan pegunungan salak yang indah (ihiiiiy).
pesenan buat dua orang doang |
yah, cuma ini yahg bisa ke foto :p |
Kami makan dengan porsi barbar, dan habiiiiiiiis... musnah... kami memang pemusnah masal eh makanan hahaha..
Btw, saya ga dibayar dong ngiklan kayak begini -___-"
0 comments
Terima kasih sudah membaca, silakan tinggalkan komentar di tulisan ini