Mainan Buat Sachie (4) : Rumah Kardus

Terinspirasi dari teman saya, Azka Madihah. Akhirnya saya beranikan diri membuat rumah-rumahan dari kardus, yang biar keren kita sebut dengan cardboard playhouse hohoho..

Setelah bongkar-bongkar gudang Anang-nya (panggilan Sachie untuk ayah saya), akhirnya saya menemukan kardus berukuran sekitar 50 x 50 yang kalau dibongkar habis bisa jadi berukuran 90 x 200. Biar muat di badan Sachie kardusnya harus dalam posisi terbongkar atap dan alasnya. Sehingga sang kardus bisa jadi berukuran 90 x 100 (semoga teman-teman paham maksud saya heuheu...)

Akhirnya saya dan suami bagi tugas. Suami melakban semua sisi agar sang kardus dapat berdiri tegak dengan ukuran 90 x 100 tersebut. Sedangkan saya membuat pintu, memberi lubang pada jendela, memberi hiasan-hiasan kecil. Hasilnya jadi seperti ini.

playhouse

diedit dengan efek drama

Sachie sukaaaaa

Ide atapnya datang dari suami. Kami gunakan kardus bekas air mineral gelas, yang dibelah dua sama rata, lalu disambung dengan satu sisi yang terbalik, sehingga bentuknya sama kanan kiri. Setelah itu sisi kanan dan kiri kardus besar (dinding rumah) dilubangi untuk memasukkan atap.

Awalnya rumah-rumahan ini dilakban dengan lakban bening. Eh lakban beningnya habis di tengah jalan, jadilah pakai lakban hitam. Dramatis sekali jadinya haha..

Sachie senang sekali punya rumah kardus ini. Dia main cilukba, kadang dia masuk, menutup pintunya, mengetok-ngetok dari dalam dan beberapa saat kemudian dia mengeluarkan kepala sambil bilang "capa tuuuu?" -___-

Keesokan harinya atau hari kedua sang playhouse jadi, saya beri Sachie crayon. Dan akhirnya kegiatan coret mencoret pun terlaksana dengan sempurna. Sempurna kotor semua hahaha..


Besok-besoknya dia masih semangat mengecat rumahnya. Bahkan dia gak mau diganggu, sampai-sampai saya harus mengambil fotonya dari lubang pintu.






Oh iya alhamdulillah Sachie tidak mencoret area lain selain rumahnya. Mungkin salah satu sebabnya karena sebelumnya sejak awal bertemu pensil, saya mengawasinya dan rajin mengingatkan kalau Sachie hanya boleh mencoret lantai rumah, bukan dinding. Karena area mencoretnya besar, ia jadi tidak merasa perlu mencoret dinding (mungkin) hehe..

Ada kebahagiaan sendiri mengajak anak main dengan mainan yang kita bikin sendiri. 
Yuk bikin mainan untuk anak-anak kita ^.^

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih sudah membaca, silakan tinggalkan komentar di tulisan ini