Sedikit bocoran ya di akad dan resepsi kami nanti, kami mengambil tema WHITE AND GOLD.
Kenapa putih? Kenapa ga biru? Lo bukannya suka biru Des?
Putih itu warna yang melambangkan kesucian.
Et dah, gue mendadak inget peristiwa absurd di musholla waktu gue masih SMA. Biasanya jam istirahat gue sebagai anak alim (hatciiim) menghabiskan waktu dengan sholat dhuha di musholla. Kebiasaan ini bikin uang jajan selama SMA luar biasa bisa dihemat. Karena waktu istirahat yang singkat itu cuma cukup buat dhuha dan doa, ga sempet buat jajan kecuali jajan kue yang dijual anak-anak rohis buat danus.
Suatu hari saat class-meeting gue dan beberapa teman yang bosan nontonin lomba memutuskan untuk ke musholla. Saat itu musholla sepi, hanya ada kami. Mungkin karena anak-anak lagi pada terfokus di lapangan dengan lomba-lomba. Entah siapa yang memulai, ada yang bernyanyi lagu "jilbab-jilbab suci". Akhirnya semua ikutan nyanyi. Lalu entah siapa pula tiba-tiba ada yang nyanyi...
"jilbab-jilbab suci... lambang keputihaaaan..."
gyahaha.. joroook.. saat lagi heboh-heboh tertawa, dari balik hijab tebal warna hijau di tengah musholla setinggi 175 cm ada suara "..ssssssssssstttt.." eh ada orang, ada ikhwan aaaaaaaa... *pingsan*
Balik lagi.. (fokus des fokuuuuuus)
Begini.. euuumm saya dan sang calon suami ternyata mempunyai warna favorit yang sama. Biru, hitam, putih dan abu-abu. Dari keempat warna itu, menurut kami hanya putih yang paling pas untuk busana pernikahan. Awalnya ingin abu-abu (yang menjelma jadi silver). Ah tapi rasanya putih telah membuat kami jatuh hati. *alasan geje*
Oh ya karena sesuatu dan lain hal (yang akan saya ceritakan nanti), saya akhirnya "membuat" kebaya akad sendiri. Termasuk memberikan ornamen payet pada kebaya putih ini. Dan sejujurnya, saya sangat menikmati proses memasang payet dan batu-batuan di baju ini.. Alhamdulillah...
before after |
di kamar (mejanya kotor, maap yak udah lama ga ditempatin :p) |
0 comments
Terima kasih sudah membaca, silakan tinggalkan komentar di tulisan ini