NHW#2 : Unpublish Bullet Journal yang Akhirnya Dipublikasikan

Sepertinya sudah dua tahun sejak saya kembali lagi "menulis diary". Menulis dalam arti sebenarnya, menggunakan pena dan kertas untuk menuangkan isi kepala dan hati. Kenapa kembali menulis diary? Karena menulis dengan media kertas dan pena dipercaya baik untuk terapi depresi, mampu memberikan ketenangan, membantu fungsi otak bekerja lebih baik dari pada mengetik lewat komputer dll (sumber : ilovelife)



Apa yang saya tulis di diary? Saya menulis banyak hal, namun saya merasa terdapat perubahan signifikan pada isi diary saya setiap tahunnya. Dua tahun lalu, 2017 saya hanya menuliskan catatan belanja bulanan (anggaran dan realitanya), catatan belanja mingguan, rencana susunan menu, beberapa ide tulisan untuk di blog, beberapa ide bermain bersama anak yang tidak runut, dan sebagainya. Catatan ini membantu sekali agar saya lebih disiplin mengatur keuangan keluarga, disiplin untuk memasak, tidak pusing memikirkan menu setiap hari dll. Menuliskan semua catatan ini juga membuat saya mampu mengingat lebih lebih baik apa yang saya rencanakan dan saya janjikan ketimbang jika saya mengetik di notes handphone.

Salah satu hasil journaling ala saya: mengatur menu mingguan

Tahun 2018, saya menulis jurnal atau diary yang lebih kompleks, mungkin lebih tepatnya saya menulis jurnal yang lebih tertata. Saya menuliskan rencana menu, rencana main anak, dan rencana blog post pada kalender mingguan yang berbeda-beda. Saya menuliskan rencana video yang akan diunggah di youtube di kalender bulanan. Selain itu saya juga menuliskan ide-ide lain pada lembar yang lebih teratur di setiap bulannya.

Awal Januari 2019 saya baru tau ternyata kegiatan menulis diary dan bentuk diary yang saya buat mirip dengan kegiatan bullet journaling yang dipopulerkan oleh Ryder Caroll. Saya lalu mempelajari lebih dalam tentang bullet journaling ini dan akhirnya terbentuklah diary 2019 saya yang lebih rapih.

gambaran daftar isi bullet journalku, soalnya kalo foto bukunya langsung kasihan yang baca, tulisannya jelek 😂
Keterangan : - Kegiatan Rutin Harian -Future Log 2019 -Januari -Februari -Habit Tracker -Rencana Youtube -Belanja Bulanan -Menu Seminggu -Aktivitas anak-anak -Catatan Februari

Kisah tentang bullet journaling ini belum pernah saya publikasikan di blog, belum pernah saya ceritakan kepada siapapun kecuali suami. Kenapa? Karena malu, jurnal saya masih banyak bolongnya, masih banyak rencana yang tidak ditepati, juga anggaran yang kadang jebol. Haih..

Sekarang saya memberanikan diri menceritakan sedikit tentang bullet journaling ini karena kebetulan NHW#2 (nice homework) dari Institut Ibu Profesional ada kaitannya dengan bullet journaling ini.

Jadi dalam NHW #2 ini kami diminta untuk menuliskan checklist indikator profesionalisme perempuan, baik sebagai individu, istri, dan juga ibu. Kunci dari membuat indikator ini disingkat menjadi SMART yaitu:
- SPECIFIK (unik/detil)
- MEASURABLE (terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4 kali sharing hasil belajar)
- ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
- REALISTIC (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)
- TIMEBOND ( Berikan batas waktu)



Membaca checklist dan kuncinya ini membuat saya teringat dengan bullet journal saya terutama pada bagian Habit Tracker. Halaman habit tracker ini saya buat untuk mengontrol dan memperbaiki kebiasaan diri saya agar menjadi pribadi yang lebih profesional. Di sana saya menuliskan target apa saja yang harus saya capai untuk diri saya pribadi, target saya sebagai istri dan juga target saya sebagai ibu. 

Berikut checklist indikator profesionalisme perempuan saya sebagai individu, istri dan juga ibu.



Checklist indikator ini saya buat sesuai dengan kebutuhan pribadi saya dan juga hasil "wawancara" dengan suami dan anak-anak. Suami sebetulnya saat ditanya "istri yang gimana yang bikin kakak happy?" jawabannya cuma "istri yang mijetin (memijati) tiap hari" 😅😆 Sedangkan anak-anak menjawab "teteh happy kalau masak sama bunda, bantuin bunda cuci piring, dibikinin mainan sama bunda".

Ada dua indikator yang memiliki ukuran maksimal pada habit tracker saya di atas, yaitu mendengarkan musik dan go food alias pesan antar makanan. Hal ini disebabkan kedua habit ini saya anggap sebagai kebiasaan buruk yang harus saya hilangkan dan kurangi.  

Demikianlah NHW#2 ini, karena sudah dipublikasikan maka sekalian saya minta teman-teman yang membaca NHW ini mendoakan agar saya istiqomah menjalankannya dan dapat menjadi pribadi, istri dan juga ibu yang lebih profesional. Aamiin. 


Love
Desni yang masih recovery 

You Might Also Like

2 comments

  1. Aaaamiiiin....boleh juga peernya nih buat dicontoh...share peer yg lain juga yaa...heheheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. siyaaaap... yang penting noni stay tune terus di sini hihihi.. makasih lho non udah baca dan komen. love you so so much!

      Delete

Terima kasih sudah membaca, silakan tinggalkan komentar di tulisan ini