The Art of Writing

Saya sudah punya buku diary sejak SD. Entah kapan dan entah sebab apa saya mulai menulis diary. Yang saya ingat dari semua buku harian yang saya punya saya tidak banyak bercerita tentang kesedihan. Saya menulis untuk bersenang-senang. Jadi cerita sesedih apapun akan saya tulis dengan sudut pandang "pelawak".


Kini selain blog ini saya sudah tidak punya diary lagi. Itulah sebabnya mengapa blog ini lebih banyak ceritanya, bahkan cerita-cerita tidak penting sekalipun. Sejenis cerita nyari kambing ke kandang Ophie yang luar biasa jauhnya, atau pengalaman Jakarta Bogor naik motor, bahkan cerita saat sang suami merayu saya (aiiiiih...). Saya menulis untuk bersenang-senang walau saat semakin dewasa saya menyadari orientasi menulis saya harus ditambah. Selain untuk bersenang-senang saya sekarang menulis untuk melihat hikmah apa yang bisa saya ambil dari setiap kejadian yang saya alami.

Belakangan ini mungkin teman-teman blogger menyadari saya banyak menulis untuk lomba. Rasanya dari bulan Juni kemarin banyak kompetisi menulis blog yang hadiahnya bikin saya ngiler. Maka saya juga jadi rajin mengikuti lomba-lomba tersebut. Tapi tidak semua lomba saya ikuti walau saya mengetahui tentang lomba tersebut dan telah memasukkan tanggal-tanggal berakhirnya kompetisi pada timeline kerja saya (kayak yang kerja aja hahaha..).

Beberapa lomba yang saya lewatkan antara lain lomba yang berhadiah motor tentang susu kental manis, lomba berhadiah motor tentang perusahaan listrik negara, lomba tentang andai aku jadi ketua KPK, lomba yang berhadiah the new iPad tentang lotion kulit malam hari (???) dan lomba menulis tentang guru. Saya punya alasan tersendiri mengapa melewatkan lomba-lomba tersebut.
  • lomba tentang susu karena saya tidak sepakat penggunaan susu kental manis untuk diminum. Teman-teman saya dari fakultas peternakan sering menjelaskan bahwa susu kental manis tidak untuk diminum dengan cara dicampur air, susu kental manis digunakan untuk pelengkap makanan. Misalnya digunakan pada topping kue, pada martabak, dll.
  • Lomba tentang perusahaan listrik negara karena entahlah saya kesulitan menuliskan harapan saya sesungguhnya pada perusahaan milik pemerintah hehehe.. saya sudah pernah magang di salah satu BUMN, sejak 2009 saya sudah lebih dari 3x ditawari bekerja di BUMN tersebut. Menolaknya perlu usaha keras apalagi orang tua saya sangat menyayangkan, jarang-jarang ada mahasiswa yang belum lulus tapi ditawari pekerjaan. Saya menolak karena saya tau betapa seramnya, betapa kotornya permainan di dalamnya, dan saya khawatir saya tidak sanggup bertahan.
  • Lomba tentang KPK karena saya tidak suka politik, tidak suka dan sepertinya tidak mengerti betul dengan korupsi dan hubungannya dengan KPK. Buta. Begitu saja.
  • Lomba tentang lotion itu tidak saya ikuti karena saya sudah menang lomba kosmetika halal dari wardah dan saya tidak menggunakan lotion itu. Agak muna' aja rasanya kalo saya harus membeli dan menulis tentangnya sedang saya tidak pernah memakainya hehehe..
  • Lomba tentang guru? Well sebenarnya saya sudah menulisnya, sudah ada kerangkanya, sudah ada data-datanya. Tapi saya tidak melanjutkan menulis. Saya merasa "ruh" saya tidak begitu kuat untuk menyampaikan pesan saya tentang guru yang sudah saya pikirkan itu. Saya perlu sesuatu yang lebih kuat selain kengileran terhadap hadiahnya.
Bagi saya menulis itu passion. Sang suami bahkan bisa melihat itu, katanya saya tampak benar-benar hidup saat menulis. Dan karena menulis adalah passion maka saya tidak bisa memaksakan diri untuk menulis, saya harus mengumpulkan kekuatan ruh dari tulisan saya, kebahagiaan dan minat saya terhadap topik tersebut.

Menulis adalah seni, seni mengelolah hati. Karena saya pernah mendengar kalimat bijak ini (yang saya lupa sumbernya)

Kebuntuan dalam menulis adalah akibat kurang pekanya kita menghadapi suatu hal. Kurang peka bisa berasal karena kita kurang mengisi ruhiyah kita dengan hal-hal yang mendekatkan diri pada sang pemilik kepekaan, Allah SWT
Yap, baiklah... mari kita kumpulkan kembali energi, perbaiki hati, segarkan pikiran dengan banyak membaca dan mari kembali menulis buat lomba ahahahaha.....

You Might Also Like

2 comments

Terima kasih sudah membaca, silakan tinggalkan komentar di tulisan ini