Nyanyian Paling Merdu

Peristiwa kemalingan di kostanku Agustus 2011 yang lalu yang telah melenyapkan laptop, pocket camera, dan dua handphone saat aku tidur, ternyata berdampak jangka panjang. Aku mengalami paranoid, takut pada kesunyian saat tidur. Berhari-hari, berbulan-bulan aku lewati dengan ketakutan.


Aku tidak bisa tidur nyenyak dan sering kali bermimpi buruk. Solusiku adalah menyalakan tivi semalaman selama aku tertidur atau parahnya aku memilih untuk sama sekali tidak tidur.

Dan beberapa malam yang lalu aku menyadari, aku sekarang sudah bisa tidur nyenyak. Aku tidur tanpa bermimpi buruk dan tanpa perlu terbangun berkali-kali.

Aku menyadarinya suatu hari saat subuh hampir tiba, aku terbangun dan menatap pria di sampingku. Dia tidur nyenyak sekali. Dan dengkurannya keras sekai sampai-sampai aku khawatir tetangga kami mendengarnya dan merasa terganggu (ahahaha.. damai ya cinta :p).

Aku menatap wajahnya, memperhatikan garis mukanya, menikmati dengkurannya. Dan akhirnya aku memahami ternyata aku sudah tidak perlu tidur dengan televisi menyala. Aku sudah punya keramaian sendiri.

Keramaian yang aku miliki, aku punya hatiku, hatinya dan cinta kami (wueks) dan yang paling meriah aku punya dengkurannya.

Lalu aku tersenyum, pelan-pelan mendekatinya, masuk ke dalam pelukkannya. Perlahan berbisik

"terima kasih, sayang.."

Dan saat tertidur pun, dia bisa mendekapku erat...

Love you :*

You Might Also Like

2 comments

  1. kirain desni minum p*nadol ber-tablet2 sambil bilang : insomnia??udah lupa tuuh!
    hehehe..

    ReplyDelete
  2. combatrin kali non "anak ibu cacingan?"
    *ga nyambung*

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca, silakan tinggalkan komentar di tulisan ini