Jatuh Cinta (Lagi)

Ini Syira, putri kedua kami yang semangat banget nyiumin "adek bayi"
Iya, Bundanya Sachie-Syira sedang hamil anak ketiga. Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah menitipkan Sachie-Syira dan kini calon adiknya kepada kami.


Saat ini usia kehamilan sudah memasuki minggu ke 39. Pas banget 39 minggu hari ini. Kami sedang menunggu kapan waktu yang paling pas menurut Allah untuk kami bertemu. Sebenernya udah gak sabar banget pengen ketemu dedek utun. Semua barang adek sudah siap di mobil. Jadi kalo tetiba saya mules, kami langsung caw ke RS. Saat mempersiapkan perlengkapan saya dan dedek untuk dibawa ke RS, saya gak berhenti senyum-senyum sendiri. Cinta dek.. Ini namanya cinta, bahkan sebelum bertemu.



Saya emang gak nangis waktu lihat adek di monitor saat USG. Gak kayak waktu lihat kakak Sachie. Tapi rasanya masih sama, semangatnya masih sama...


Hasil dari pengalaman hamil kedua yang "kurang disambut hangat" oleh banyak orang karena dekatnya usia anak kami, maka saya dan suami memutuskan untuk merahasiakan kehamilan. Bahkan ke orang tua dan mertua. Maka bagi saya ini termasuk hamil yang berat. Saya yang entah kenapa mual makan ayam, makan ikan dan cuma bisa makan telor dan daging sapi-kambing sungguh berat menyembunyikan kehamilan ini. Terlebih kami masih tinggal menginduk pada orang tua. Walhasil suami hampir selalu pulang di jam makan siang sambil membawakan bungkusan "ngidam" istrinya ini.

Paling berat saat bulan Ramadhan. Saya terkadang tidak berpuasa karena muntah setelah sahur. Dan bagaimana caranya menyembunyikan muntah saat sedang puasa begitu hehe...


Akhirnya keluarga tau saat memasuki usia 6 bulan, saat adik saya menikah. Perut yang membuncit memang tak bisa selamanya disembunyikan. Alhamdulillah reaksinya baik. Ibu ayah perhatian, membantu sekali saat tau putrinya hamil lagi. Anak-anak juga diajak sayang ke calon adiknya, dan mereka pun bangga melihat anak-anak yang antusias sekali ingin tau soal adik baru mereka.


Saya bersyukur sekali di kehamilan ketiga ini saya merasa hubungan saya dan suami makin baik. kami sama-sama belajar. suami belajar meniru Rasulullah bersikap pada istrinya. saya pun belajar meniru sahabiyah yang dijamin masuk surga karena baktinya pada keluarga. 


Suami setiap malam tanpa mengeluh siaga untuk memijati kaki saya yang mendadak kram. jam 1, 2 jam berapapun kaki saya kram dia akan bangun memijati. Atau saat saya muntah, dulu dia kabur karena takut muntah juga, sekarang dia akan ada di sisi saya, memijati sambil menenangkan. 

Alhamdulillah walau adaaa aja ujiannya tapi hamil kali ini berasa lebih ringan.

Alhamdulillah

Gak bisa tidur jadi ngalor ngidur di blog hehehe..

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih sudah membaca, silakan tinggalkan komentar di tulisan ini