Beda-Beda

Lihat foto ini, hati-hati jaga pandangan :P

Awalnya di wajah mau saya tulis  "Wajah mirip Kate Middleton". Trus di bawah foto mau ditulis "Warning! Udah ada yang khitbah" (ini jelas-jelas ngawur abis :p)

Ini saya, perhatikan tulisannya. Dengan kostum seperti itu saya pernah dibilang "berpakaian tapi telanjang". Eh buset dah... (ups! masyaAllah). Tega banget dah.. Hikshiks... Saya dulu bertanya kenapa, lalu dia bilang karena saya ga pake GAMIS. Ya Alloh.. gitu banget dah...

Saya jadi mikir, saya ga mau ah ikut kelompok ini. Saya kan jelas ada dalilnya kenapa saya berpakaian seperti ini.

Lalu saya juga pernah dibilang KAFIR sama seseorang. Tau kenapa? Karena saya ga ikut "kelompoknya". Nah itu, saya ga ikut kelompoknya lalu saya dibilang kafir. Oh my God.. Padahal saya bersyahadat. Saya percaya Allah SWT adalah Tuhan satu-satunya. Saya percaya Rasulullah Muhammad SAW adalah rasul dan nabi terakhir. Saya sholat lima waktu, insyaAllah saya usahakan di awal waktu. Saya berpuasa di bulan ramadhan. Saya juga berusaha berzakat. Serta saya meniatkan naik haji suatu saat nanti. Cuma karena ga ikut kelompoknya saya langsung dicap kafir. Bahkan dianggap najis. Bekas duduk saya di dalam rumahnya dicuci seperti membersihkan bekas anjing. MasyaAllah....

Saya juga mikir, ogah ah ikutan kelompok ini. Wong saya sholat, ayah ibu saya beriman, masa dibilang kafir.

Beberapa hari yang lalu saya juga menemukan twit aneh. Katanya begini
"tak kan mungkin kau temukan wanita sholeha di diskotik atau di kafe2 atau dimall. langkah mereka selalu terjaga"

Deuh saya merasa ngenes... Okelah saya sepakat untuk poin diskotik. Tapi kafe dan mall? Saya sering lho ke mall (baca mol). Saya ke mall karena di dalam mall ada toko buku. Karena disana ada resto tempat saya makan-makan. Saya juga lumayan sering ke kafe. Seinget saya Daniel dan Bayu, teman saya yang sholeh dan terpelajar itu punya kafe (walau sekarang udah RIP).

Aaah saya jadi sedih ingat tiga kasus ini. Saya rasa kasus-kasus ini adalah kasus-kasus kurang referensi. Serius.

Klo kata Dodo (temen SMA saya) orang yang referensinya sedikit itu seperti katak dalam tempurung, ga open minded banget....

Kalimat itu terdengar seperti kesal ya. Padahal itu mah kalimat biasa yang kami berdua ucapkan sambil ketawa-ketawa.

Bener deh. Kita emang perlu memperbanyak referensi. Memperluas pengetahuan. Agar tidak asal ngejudge. Asal menyalahkan orang lain.

Saya pernah lho asal ngejudge. Dan saya merasa berdosa sekali. Dulu saya pernah melihat seorang wanita bercadar. Dia berpakaian tertutup dan gelap tapi dia tidak berkaos kaki. Saya kira dia ga tau dalilnya klo kaki itu termasuk yang ditutup. Beberapa bulan yang lalu saat saya mendapat referensi dari seorang ustadz bahwa ada lho salah satu mazhab yang mengangap kaki bukan aurat yang harus ditutup. Wow... Saya merasa bersalah. Sedih saya kenapa saya ga bertanya sama orangnya tentang kenapa dia bertindak demikian.

Setelah mendapat referensi itu saya jadi memahami sedikit hakikat toleransi. Mungkin kita memang harus memperbanyak referensi tentang "mengapa orang lain bertindak demikian". Agak kita tak bertindak dan berpikir negatif. Wallahu'alam...

Hidup dengan hati tanpa cela. Smileeee.....

You Might Also Like

5 comments

  1. assalamu'alaikum,,, kak

    ceitamu hampir sama dengan ceritaku.. aku pun begitu...

    sampe pernah aku di bilang jaulak coba.. huft :( bingung yhaa..

    tapi tetap istiqomah dengan ajaran ALLAh dan Rasull Allah...

    pengen degh kenal deket dengan kakanyaa.

    ReplyDelete
  2. assalamu'alaikum,,, kak

    ceitamu hampir sama dengan ceritaku.. aku pun begitu...

    sampe pernah aku di bilang jaulak coba.. huft :( bingung yhaa..

    tapi tetap istiqomah dengan ajaran ALLAh dan Rasull Allah...

    pengen degh kenal deket dengan kakanyaa.

    ReplyDelete
  3. assalamu'alaikum,,, kak

    ceitamu hampir sama dengan ceritaku.. aku pun begitu...

    sampe pernah aku di bilang jaulak coba.. huft :( bingung yhaa..

    tapi tetap istiqomah dengan ajaran ALLAh dan Rasull Allah...

    pengen degh kenal deket dengan kakanyaa.

    ReplyDelete
  4. assalamu'alaikum,,, kak

    ceitamu hampir sama dengan ceritaku.. aku pun begitu...

    sampe pernah aku di bilang jaulak coba.. huft :( bingung yhaa..

    tapi tetap istiqomah dengan ajaran ALLAh dan Rasull Allah...

    pengen degh kenal deket dengan kakanyaa.

    ReplyDelete
  5. assalamu'alaikum,,, kak

    ceitamu hampir sama dengan ceritaku.. aku pun begitu...

    sampe pernah aku di bilang jaulak coba.. huft :( bingung yhaa..

    tapi tetap istiqomah dengan ajaran ALLAh dan Rasull Allah...

    pengen degh kenal deket dengan kakanyaa.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca, silakan tinggalkan komentar di tulisan ini