Hari kedua... [14072010]

Menulis ini ditemani siaran radio sore, yang diputer lagunya jikustik yang dinyanyiin ulang sama seorang perempuan yg ga ku tau namanya, saat kau tak disini.
Ini hari kedua diriku berada di Provinsi DI Yogyakarta. Paginya aku disambut dengan radang tenggorokan dan tubuh panas tinggi. Kenapa ya? Biasanya ga begini. Masa karena akan ditinggal ayah sendiri di Bantul? [jiaaah...mata gw berair-air].


Aku ngedit tulisan ini 9 tahun kemudian, dan aku senang aku menemukan IG tempat aku KKN dulu

Karena kesalahan teknis, ayah tidak jadi berangkat hari ini. Ayah baru berangkat besok. Tapi tetap saja jam 2 siang tadi aku harus berpisah dengan ayah. Ayah bermalam di Bantul dan aku sendirian di Wukirsari [tepatnya dukuh karang kulong]. Huwaaa.. sepiiii...

Yah tapi setidaknya tadi sempat jalan2 bareng ayah ke pantai parangtritis. Oke, ombaknya keren banget... Pelabuhan ratu ga gitu deh kayaknya.... heuheu...
Tadi aku memakai pakain seperti biasanya. Lengkap. Kerudung instan hitam, kemeja putih, rok bahan hitam, kaos kaki dan sendal gunung. Aneh ya klo pake baju begitu di pantai??? Turis-turis yang ada di sana pada sibuk ngajakin foto bareng. Ya scara org sanguin, diajakin foto mah hayu aja hahaha...

Di pantai kerjaanku main2 sendiri dengan ombak, ayah berdiri agak jauh sambil ngawasin diriku [eh, aku udah 21 ya? Hahaha..lupa...]. Menuliskan namaku di pasir, berlari-lari menghindari ombak, mendekati kuda, foto bareng kuda, berteriak-teriak haha.. kadang kita memang perlu sesekali jadi anak kecil. Ayah tertawa, dan aku senang melihatnya tertawa seperti itu. Belakangan ini ayah sering kelihatan sedih jika membicarakan aku yang sudah 21 tahun. Mungkin ayah berfikir, sebentar lagi anaknya akan dibopong orang. Sebenernya aku mau bilang “tenang yah, masih lama, belum ada orang yang bisa mencintai diriku sepenuh hati, seperti ayah mencintaiku, belum ada heuheu..”

Kembali ke topik sebenernya. Kami pulang dari pantai sekitar jam 12.30. Trus setelah itu kami langsung ke desa wukirsari, dan aku mulai menginap di rumah bapak kepala dukuh, pak Daldiri dan ibu Syam.

Sekarang, disinilah aku, tanpa sinyal m3 [boro2 m2]...
oh ya, disini ada mahasiswa dari UG* dan Sanata Darma. Mereka jumlahnya puluhan. Mahasiswa U*M sudah datang duluan dan Sanata Darma baru mulai menginap senin depan. Hmm... 
Menurut hasil nongkrong sore2ku bareng ibu2 di sini, mereka bilang "mahasiswa sekarang cuek2 ya mbak, kayak ga peduli sekitar gitu lho, ga sosialisasi sama masyarakat sini. Boro-boro ikut ngobrol kayak mbak, nyapa aja ndak toh mbak...."

Ups! Kecewa deh saya, padahal mereka sudah 3 hari di sini, tapi belum di kenal sama masyarakat. Ayo temen2, yang mau penelitian, KKP, KKN, praktik lapang atau apalah, jangan lupa bergabung dengan masyarakat, jangan eksklusif, kita ga lebih baik dari masyarakat desa ini kok... Oke..Oke...

Besok2 saya bertekat mau nyapa "sang mahasiswa" itu duluan...

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih sudah membaca, silakan tinggalkan komentar di tulisan ini